Vrydag 12 April 2013

Sejarah Kota Kendari



*    Kendari adalah ibukota provinsi Sulawesi tenggara, Indonesia. Kendari diresmikan sebagagai kota madya dengan UU RI no.6 tahun 1995 tanggal 27 september 1995.
                  
*    Sejarah singkat :
Penemu, penulis, dan pembuat peta pertama tentang KENDARI adalah Vosmaer (berkebangsaan belanda) tahun 1831. Pada tanggal 9 mei 1832, vosmaer membangun istana raja suku tolaki bernama TEBAU di sekitar pelabuhan kendari. Dan setiap tanggal 9 mei pada waktu itu, sekarang di rayakan sebagai hari jadi kota Kendari.
 Pada zaman colonial belanda, kendari adalah ibukota kewedanan dan ibukota onder afdeling laiwoi. Kota kendari pertama kali tumbuh sebagai ibukota kecamatan dan selanjutnya berkembang menjadi ibukota kabupaten daerah tingkat II berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun 1959, dengan perkembangannya sebagai daerah permukiman, pusat perdagangan dan pelabuhan laut antar pulau. Luas kota pada saat itu kurang lebih 31.400 km2.
Dengan terbitnya PERPU no.2 tahun 1964 Jo. Undang-undang no.13 tahun 1964, kota kendari ditetapkan sebagai ibukota provinsi Sulawesi tenggara yang terdiri dari 2 wilayah kecamatan, yakni : kecamatan kendari, dan kecamatan mandonga. Dengan luas wilayah kurang lebih 75,76 km2.
Berdasarkan peraturan pemerintah, no.19 tahun 1978, kendari menjadi kota administrative yang meliputi 3 wilayah kecamatan kendari, mandonga, dan poasia. Dengan 26 kelurahan dan luas wilayah kurang lebih 18.790 Ha. Mengingat pertumbuhan dan perkembangan kota kendari, maka dengan keluarnya undang-undang no. 6 tahun 1995 kota kendari ditetapkan menjadi kota madya daerah tingkat II kendari, dengan luas wilayah mengalami perubahan menjadi 295,89 km2.
*    Sejarah
Sulawesi tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di provinsi sulawsi selatan tenggara dengan bau-bau sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi tenggara ditetapkan sebagai daerah otonom berdasar perpu no.2 tahun 1964 juncto UU no.13 tahun 1964. Pada awalnya terdiri atas 4 kabupaten, yaitu : kabupaten kendari, kolaka, muna, dan buton dengan bau-bau sebagai ibukota provinsi. Namun, karena suatu hal ibukota provinsi berganti menjadi di kendari. Setelah pemekaran, Sulawesi tenggara mempunyai 10 kabupaten dan 2 kota.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking